Dahaga juara yang selama ini dirasakan oleh seluruh pecinta sepakbola tanah air terhapus sudah manakala tendangan penalti penentu dari Ilham Udin Armaiyn pemain asal Ternate ini merobek sudut kiri gawang Truong kiper Vietnam. Tendangan Ilham juga yang mengakhiri adu penalti yang sangat dramatis yang dirasakan seluruh pecinta sepakbola tanah air.
Sejak memasuki lapangan pertandingan terasa ketegangan meliputi tim Indonesia. Meskipun di beberapa statement coach Indra selalu mengatakan anak anaknya untuk tidak tegang tapi di partai final ini sang coach tertangkap kamera cukup tegang dan tampak komat kamit mengucapkan lafadzh doa. Wajar karena beban yang dipikul tim Indonesia U-19 sangat berat melihat ekseptasi dari seluruh masyarakat pecinta sepakbola Indonesia yang tinggi untuk menjadi juara.
Babak pertama dimulai, Vietnam langsung tampil agresif. Pemain pemain Indonesia pun belum bisa bermain lepas. Penguasaan bola yang tidak sempurna, salah passing bukti kepercayaan diri yang perlu ditingkatkan lagi. Vietnam sendiri bermain sangat rapi dan terorganisir serta skill yang merata mampu membuat repot pertahanan Indonesia. Mereka adalah pemain yang ditemukan oleh Guillaume pelatih asal Perancis sejak umur 11-12 tahun dari ribuan anak anak di Vietnam. Dipoles skill dan visi bermainnya. Bisa dikatakan hampir 6 tahun mereka bersama sama dan malah sempat berguru ke Arsenal FC, Inggris.
Babak pertama ini kedua tim silih berganti melakukan serangan. Serangan serangan Vietnam lebih terorganisir sedangkan Indonesia sering merepotkan dengan serangan balik yang cepat. Menit ke-20 tendangan Ilham hanya melenceng ke kiri gawang memenfaatkan kemelut yang ada. Vietnam pun tak mau kalah mengancam gawang Indonesia beberapa kali Ravi Murdianto, kiper Indonesia jatuh bangun menyelamatkan gawangnya. Puncaknya di menit ke-35, dengan gemilang Ravi mampu menepis tendangan keras jarak dekat dari top skor kejuaraan van Toan.
Babak kedua, permainan lebih berimbang karena pemain Indonesia sudah menemukan ritme permainan, di sisi lain fisik pemain pemain Vietnam mulai terkuras. Terjadi jual beli serangan antara dua tim. Menit ke-50 tendangan bebas dari Toan mampu diblok Ravi. Menit ke-68 Ilham memiliki peluang untuk mencetak gol memanfaatkan passing datar dari Maldini tetapi penetrasi Ilham ke gawang terlalu cepat sehingga bola lewat begitu saja.
Babak perpanjangan waktu pemain pemain Vietnam mulai bertumbangan, kelelahan dan pressure pertandingan yang tinggi membuat mereka harus beberapa kali menjalani perawatan. Pemain Indonesia sendiri masih bersemangat. Faktor penonton yang luar biasa, yang tiada henti hentinya bernyanyi, membuat gerakan atraktif untuk mendukung timnas membuat Evan cs memiliki tenaga ekstra. Babak perpanjangan waktu berakhir skor masih 0-0.
Drama adu penalti pun dimulai:
- Penendang pertama Vietnam, Lee Van Song sukses menaklukkan Ravi Murdianto. Sementara Faturochman, yang menjadi penembak pertama tim Garuda Muda juga berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. 1-1
- Penendang kedua vietnam Tran Huu Dong gagal melakukan eksekusi, Ravi Murdianto berhasil menepis sepakannya. Evan Dimas membuat degub jantung penonton sempat terhenti ketika tendangannya bisa di blok dengan baik oleh kiper Vietnam. 1-1
- Vietnam kembali unggul di eksekusi penalti ketiga setelah penendangnya, Hoang Tanh sukses mencetak gol. Sementara, Zulfiandi yang maju sebagai eksekutor ketiga Indonesia, tendangannya mampu ditepis Truong. 1-2 untuk Vietnam. Tegang dimana mana
- Penembak keempat yang diambil oleh kapten Tuan Anh, Vietnam gagal memperbesar keunggulan, setelah tembakannya melayang jauh diatas mistar Ravi Murdianto. Dimas Drajat yang maju mengambil eksekusi untuk Indonesia, berhasil menjebol gawang Vietnam dengan jitu. Skor sama 2-2
- Penendang kelima Vietnam, Thi Pong dengan dingin berhasil menaklukan Ravi. Hendra Sandi tampil percaya diri untuk membobol gawang Vietnam. Skor 3-3
- Dilakukan tendangan penalti tambahan dengan aturan selisih satu gol. Penendang keenam Vietnam Anh Tai berhasil menipu Ravi. Hal yang sama dilakukan Hansamu Yama penendang keenam Indonesia. Skor 4-4
- Algojo ketujuh Vietnam Thanh Hau berhasil mengeksekusi . I Putu Gede sebagai algojo Indonesia dengan tenang membuat skor penyeimbang 5-5.
- Penendang ditambah, striker andalan Van Toan sebagai penendang kedelapan mampu merubah skor tetapi tak lama disamakan oleh Maldini dengan tendangan keras. Skor 6-6
- Penendang kesembilan Vietnam Duc Huy mengambil ancang ancang. Bola hasil sepakannya berhasil dibaca dan diblok Ravi Murdianto. Seisi stadion bergemuruh. Ilham Udin Armaiyn pemain asal Ternate mengambil tendangan penentu. Mengambil jarak yang tidak jauh dari bola (khas penendang penalti kidal) dengan tenangnya Ilham menempatkan bola di sudut kiri gawang. Gool. Kiper Truong tertipu dengan terbang ke sisi lainnya. 7-6 Indonesia juara!. Stadion Delta Sidoarjo bergetar seakan mau runtuh dengan kemenangan yang diraih timnas U-19.
Terima kasih Ilham, kau telah membuat bangga Maluku Utara khususnya Ternate. Asah terus kemampuanmu jangan cepat puas. Bawa terus Indonesia untuk bisa Juara di level level yang lebih tinggi lagi!