Persiter Ternate, Maluku Utara berencana aktif kembali
di Liga Indonesia setelah vakum selama lima tahun akibat ketiadaan dana
untuk mengikuti kompetisi PSSI.
"Persiter akan berupaya untuk mengulang kembali kejayaannya seperti
pada awal tahun 2000-an yang saat itu menjadi bagian dari Liga Super
Indonesia, walaupun harus memulai dari level terbawah," kata Sekretaris
Persiter Ternate, Hasbi Yusuf di Ternate.
Manajemen Persiter telah bersurat ke PSSI untuk menanyakan jika
Persiter akan kembali aktif di Liga Indonesia, harus memulai dari level
divisi III atau divisi II untuk menjadi dasar bagi Persiter dalam
menyusun program selanjutnya.
Ia mengatakan, manajemen Persiter telah menyiapkan sejumlah program
terkait dengan keikutsertaan kembali di Liga Indonesia diantaranya
membuka Akademi Persiter dan menggelar liga usia dini.
Masih menurutnya, Persiter akan terus memfokuskan pembinaan program pemain
sepakbola usia dini untuk melahirkan pemain berbakat, karena pembinaan
pemain sepakbola usia dini dengan membentuk tim pemantau yang akan
melihat langsung pemain berbakat di berbagai kompetisi di Malut.
Kami telah membentuk tim pemantau yang akan melihat pemain muda
berbakat untuk dimasukkan dalam tim Persiter Ternate usia dini, katanya.
Menurut Hasbi, saat ini Persiter Ternate akan merekrut sejumlah
pemain muda yang ikut dalam kompetisi Persiter Ternate dengan kelompok
usia untuk U-15 tahun, U-17 tahun dan U-19 tahun.
Pembinaan terhadap pemain usia dini tersebut merupakan program utama
yang akan dilakukan manajemen Persiter Ternate setelah selama tiga tahun
absen mengikuti kompetisi tingkat nasional.
Persiter Ternate tahun 2008 sempat lolos Liga Super Indonesia (LSI),
namun kemudian Persiter terdegradasi ke divisi III karena selama tiga
tahun tidak aktif lagi dalam kompetisi nasional, akibat ketiadaan dana.
Saat ini Persiter telah membentuk Badan Pengelola Persiter yang salah
satu tugasnya adalah mencari dana bagi Persiter untuk mengikuti
kompetisi PSSI Liga Primier Indonesia, termasuk mengontrak pemain dan
pelatih.(rr-ANTARA)